Khofifah Indar Parawansa ternyata tidak berniat untuk menjadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran. Ia menolak dan ternyata memiliki rencana lain untuk selanjutnya.

Khofifah ternyata memilih untuk kembali maju sebagai calon gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Kepala Derah (Pilkada) Serentak Tahun 2024 mendatang.

"Ada, ada (tawaran). Tapi saya sudah menyampaikan dari awal, saya mohon diberi kesempatan untuk kembali memimpin dan menjaga Jawa Timur," kata Khofifah pada Sabtu (4/5/2024).

Program sekolah taruna merupakan salah satu inisiatif penting dari Khofifah Indar Parawansa selama masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2014-2019.

Melalui program ini, Khofifah berhasil memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) di provinsi tersebut dengan memberikan kesempatan pendidikan dan pelatihan kepada generasi muda.

Sekolah taruna merupakan lembaga pendidikan yang fokus pada pembentukan karakter, kepemimpinan, dan keterampilan khusus dalam berbagai bidang. 

Dengan membuka program sekolah taruna, Khofifah memberikan kesempatan bagi para siswa yang memiliki potensi dan minat khusus untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Program ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur, tetapi juga memberikan peluang bagi para siswa untuk berkembang secara holistik, baik dalam aspek akademis maupun non-akademis. 

Selain itu, sekolah taruna juga berpotensi untuk menciptakan kader-kader unggul yang siap untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah dan bangsa di masa depan.

Dengan demikian, inisiatif Khofifah dalam mendirikan program sekolah taruna dapat dianggap sebagai salah satu langkah strategis dalam membangun SDM yang kuat dan berkualitas di Jawa Timur. 

Ini merupakan investasi jangka panjang yang diharapkan akan membawa manfaat besar bagi pembangunan dan kemajuan provinsi tersebut di masa yang akan datang.

Selain itu, Khofifah juga menjelaskan sekolah taruna bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, dan Kepolisian RI. Mayoritas siswa di sekolah tersebut merupakan warga Jawa Timur, sedangkan 20 persennya dialokasikan untuk warga di luar Jawa Timur.

"Maka untuk non-Jatim kita beri porsi 20 persen, yang (porsi) lain adalah untuk masyarakat Jatim karena untuk sekolah di taruna-taruna itu kedisiplinannya luar biasa, kualitasnya juga alhamdulillah luar biasa. Dan ini banyak sekali yang kemudian tertarik berminat untuk sekolah di 5 SMA taruna yang ada di Jatim," tutur Khofifah. 

Ia menyebutkan, Jawa Timur juga menerima banyak apresiasi ketika ia menjabat sebagai gubernur. Misalnya, penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Joko Widodo. 

"Insya Allah itu prestasi-prestasi yang mudah-mudahan bisa kita tingkatkan kemanfaatannya untuk masyarakat lebih luas, bukan hanya Jawa Timur," ujar dia.